Pengertian
Profesi Secara Umum.
Profesi adalah suatu hal yang berkaitan dengan bidang
tertentu atau jenis pekerjaan(occupation) yang sangat dipengaruhi oleh
pendidikan dan keahlian, Profesi adalah pekerjaan atau bidang pekerjaan yang
menuntut pendidikan keahlian intelektual tingkat tinggi dan tanggung jawab etis
yang mandiri dalam praktiknya. Seseorang disebut profesional bila ia memenuhi
10 kriteria. Adapun kreteria itu antara lain:
- Profesi harus memiliki keahlian khusus.
Keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi lain.Artinya,
profesi itu mesti ditandai oleh adanya suatu keahlian yang khusus untukprofesi
itu. Keahlian itu diperoleh dengan mempelajarinya secara khusus; dan profesiitu
bukan diwarisi.
- Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu
Profesi dipilihkarena dirasakan sebagai kewajiban;
sepenuh waktu maksudnya bukan part-time.Sebagai panggilan hidup, maksudnya
profesi itu dipilih karena dirasakan itulahpanggilan hidupnya, artinya itulah
lapangan pengabdiannya.
- Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal.
Artinya,
profesi ini dijalanimenurut aturan yang jelas, dikenal umum, teorinya terbuka.
Secara universalpegangannya diakui.
- Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri.
Profesi
merupakan alatdalam mengabdikan diri kepada masyarakat bukan untuk kepentingan
diri sendiri,seperti untuk mengumpulkan uang atau mengejar kedudukan. Jadi
profesi merupakanpanggilan hidup
- Profesi harus dilengkapi kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif .
Kecakapandan
kompetensi ini diperlukan untuk meyakinkan peran profesi itu terhadap kliennya.
- Pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan tugas profesinya
Otonomi
inihanya dapat dan boleh diuji oleh rekan-rekan seprofesinya. Tidak boleh semua
orangbicara dalam semua bidang.
- Profesi hendaknya mempunyai kode etik, ini disebut kode etik profesi.
Gunanya
ialah untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas profesi. Kode etik
initidak akan bermanfaat bila tidak diakui oleh pemegang profesi dan juga
masyarakat.
- Profesi harus mempunyai klien yang jelas yaitu orang yang dilayani.
- Profesi memerlukan organisasi untuk keperluan meningkatkan kualitas profesi itu
- Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain. Sebenarnya tidak adaaspek kehidupan yang hanya ditangani oleh satu profesi. Hal ini mendorong seseorangmemiliki spesialisasi.
Karakteristik
Profesi
Profesi
adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi mempunyai
karakteristik sendiri yang membedakannya dari pekerjaan lainnya. Daftar
karakterstik ini tidak memuat semua karakteristik yang pernah diterapkan pada
profesi, juga tidak semua ciri ini berlaku dalam setiap profesi:
- Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoretis: Profesional diasumsikan mempunyai pengetahuan teoretis yang ekstensif dan memiliki keterampilan yang berdasar pada pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktik.
- Asosiasi profesional: Profesi biasanya memiliki badan yang diorganisasi oleh para anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan khusus untuk menjadi anggotanya.
- Pendidikan yang ekstensif: Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang pendidikan tinggi.
- Ujian kompetensi: Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
- Pelatihan institutional: Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
- Lisensi: Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
- Otonomi kerja: Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
- Kode etik: Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
- Mengatur diri: Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
- Layanan publik dan altruisme: Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
- Status dan imbalan yang tinggi: Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
Profesionalisme
Profesionalisme berasal dan kata profesional yang
mempunyai makna yaitu berhubungan dengan profesi dan memerlukan kepandaian
khusus untuk menjalankannya, (KBBI, 1994). Sedangkan profesionalisme adalah
tingkah laku, keahlian atau kualitas dan seseorang yang professional (Longman,
1987). “Professional” mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan tentang orang
yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam
mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya. Penyandangan dan penampilan
“professional” ini telah mendapat pengakuan, baik segara formal maupun
informal.
Berikut
pengertian profesionalisme menurut beberapa ahli :
- PAMUDJI, 1985
Profesionalisme
memiliki arti lapangan kerja tertentu yang diduduki oleh orang - orang yang
memiliki kemampuan tertentu pula
- KORTEN & ALFONSO, 1981
Yang
dimaksud dengan profesionalisme adalah kecocokan (fitness) antara kemampuan
yang dimiliki oleh birokrasi (bureaucratic-competence) dengan kebutuhan tugas
(ask - requirement)
- AHMAN SUTARDI & ENDANG BUDIASIH
Profesionalisme
adalah wujud dari upaya optimal yang dilakukan untuk memenuhi apa-apa yang
telah diucapkan, dengan cara yang tidak merugikan pihak-pihak lain, sehingga
tindakannya bisa diterima oleh semua unsur yang terkait
CIRI-CIRI
PROFESIONALISME
Seseorang yang memiliki jiwa profesionalisme senantiasa mendorong dirinya
untuk mewujudkan kerja-kerja yang profesional. Kualiti profesionalisme didokong
oleh ciri-ciri sebagai berikut:
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati
piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha
mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan
mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian
tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku
yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.
2. Meningkatkan dan memelihara imej
profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk
selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku
profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya
penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup
harian, hubungan dengan individu lainnya.
3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan
pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan
dan keterampiannya.
4. Mengejar kualiti dan
cita-cita dalam profesion
Profesionalisme ditandai dengan kualiti darjat rasa bangga akan profesion
yang dipegangnya. Dalam hal ini diharapkan agar seseorang itu memiliki rasa
bangga dan percaya diri akan profesionnya.
Sumber
:
Sumber :
Tidak ada komentar :
Posting Komentar